Jawabannya adalah ya. Kopi bisa meningkatkan tekanan darah.
Kalau begitu apakah kopi berbahaya? Jawabannya belum tentu. Mengapa demikian?
Kafein dalam kopi bermanfaat sebagai stimulan. Efek utama kafein
terhadap sistem saraf pusat (otak) adalah meningkatkan keawasan (bagi orang
awam: menghilangkan kantuk), sedangkan efek lainnya adalah meningkatkan detak
jantung dan mengecilkan diameter pembuluh darah. Detak jantung yang meningkat
dan mengecilnya diameter pembuluh darah menyebabkan
naiknya tekanan darah.
Namun, kafein dalam kopi hanya memiliki masa kerja yang
singkat. Tubuh kita juga dapat mentoleransi kafein dalam kopi jika kita
mengkonsumsi kopi secara teratur dalam jangka panjang (lebih dari 2 minggu).
Itu berarti efek kerja kafein hanya berlangsung sementara dan tidak permanen. Biasanya
efek peningkatan tekanan darah akibat kafein hanya dapat diamati dalam waktu 1 –
3 jam setelah minum kopi. Dan kalau kita minum kopi secara rutin, lama-lama
efek peningkatan tekanan darah ini akan hilang dengan sendirinya. Penelitian lain
membuktikan bahwa peningkatan tekanan darah ini hanya diamati pada orang-orang
dengan penyakit hipertensi. Sedangkan pada orang sehat, tidak didapatkan
peningkatan tekanan darah yang bermakna setelah minum kopi.
Lebih jauh lagi, sensitifitas orang-orang terhadap kafein
berbeda-beda. Ada orang yang sangat sensitif terhadap kafein, dan ada yang
tidak. Misalnya, ada orang yang setelah minum kopi tidak bisa tidur semalaman,
tapi ada juga orang-orang yang setelah minum 1 cangkir kopi tubruk tetap bisa
tidur lelap sampai pagi. Perbedaan sensitifitas ini juga dapat diamati pada
efek peningkatan tekanan darah oleh kafein. Jadi, ada orang yang tekanan darahnya
meningkat setelah minum kopi, ada juga yang tidak.
Bagaimana kita mengetahui sensitifitas kita terhadap efek
kafein yang meningkatkan tekanan darah? Caranya mudah. Ukurlah tekanan darah
Anda sebelum minum kopi. Lalu minumlah 1 cangkir kopi seperti yang biasa Anda
minum. Kemudian ukurlah tekanan darah Anda 30 menit – 1 jam setelah Anda minum
kopi. Jika ada peningkatan tekanan darah lebih dari 10 mmHg menunjukkan bahwa
Anda sensitif terhadap kafein dalam kopi. Tapi ingat, tekanan darah juga bisa
dipengaruhi oleh berat ringannya aktivitas kita. Maka, duduk santailah 5 menit
sebelum tekanan darah Anda diukur. Dengan demikian, Anda bisa benar-benar tahu
bahwa peningkatan darah yang terjadi memang karena efek kafein.
Namun, kopi juga memiliki manfaat kesehatan. Dalam jumlah
yang tidak berlebihan, kopi bisa turut mencegah terjadinya stroke dan penyait
jantung koroner. Selain mengandung kafein, kopi juga mengandung polifenol. Polifenol
dalam kopi bisa menurunkan jumlah keping darah yang teraktivasi dalam darah.
Keping darah yang teraktivasi, jika jumlahnya banyak, bisa menimbulkan
sumbatan. Jika sumbatan ini terjadi pada pembuluh darah jantung terjadilah
penyakit jantung koroner. Jika terjadi pada pembuluh darah otak, terjadilah
stroke tipe sumbatan. Selain itu, polifenol dalam kopi bisa menurunkan kadar
CRP dalam darah. Naiknya kadar CRP dalam darah adalah faktor resiko terjadinya
penyakit jantung koroner. Jadi, jika kadar CRP turun, itu berarti resiko untuk
terjadinya penyakit jantung koroner juga semakin menurun.
Jadi, apa yang bisa kita simpulkan? Jika Anda bukan seorang
penderita darah tinggi, tidak memiliki penyakit lambung, tidak sensitif
terhadap efek kopi, minumlah kopi dengan bersahaja. 1 – 2 cangkir sehari dapat
bermanfaat sekaligus menyegarkan hari Anda. Sebaiknya jangan meminum lebih dari
5 cangkir kopi dalam sehari. Dan sebaiknya jangan minum kopi sebelum aktivitas
yang dapat meningkatkan tekanan darah Anda, misalnya minum kopi sebelum berolahraga.
Bagaimana jika Anda penderita darah tinggi tetapi Anda
adalah seorang penikmat kopi? Perlukah Anda berhenti minum kopi? Itu bergantung
dari nilai tekanan darah Anda dan keinginan Anda sendiri. Jika tekanan darah
Anda cukup tinggi (≥ 160/100 mmHg), berhentilah minum kopi. Jika tidak,
cobalah uji seberapa sensitif Anda terhadap efek kopi. Jika Anda tidak
sensitif, minumlah kopi dalam jumlah yang bersahaja. Dan jangan lupa,
konsumsilah obat tekanan darah tinggi. Ingatlah tekanan darah tinggi yang tidak
terkendali dapat merusak berbagai organ tubuh Anda. Sebagai pengingat terakhir,
jika Anda meminum kopi, minumlah air putih dalam jumlah yang cukup. Karena
meminum kopi tidak akan bisa memenuhi kebutuhan cairan harian Anda.
Terima kasih, dok. Papa saya kena hipertensi tapi dia suka sekali ngopi dan dia ngotot minum kopi. Info dari dokter sangat membantu ...
BalasHapusTerima kasih. Senang bisa membantu ... :)
BalasHapusSya ada hipertensi blh tdk minum penurun berat badan green coffee? Thanks..
BalasHapusSaya senang skali ada tny jwb dg dokter on line sangat membantu
BalasHapusSaya senang skali ada tny jwb dg dokter on line sangat membantu
BalasHapususia saya 36 thn sdh 4 tahun ini sakit tensi oaling tinggi 160/100 dan stabil 130/80 ttp minum onat dan minum kopi hitam 3 cangkir sehari saya sulit berhenti ngopi. apakah kopi bisa pengaruh je kandung jemih? sialnya saya saat ini sering sakit pinggang kanan makasi jawabannya dok
BalasHapus