Alamat Praktek

Alamat praktek:
Jl. D. P. Negara 49
Pagar Dewa, Bengkulu

Senin, 15 April 2013

Apakah meminum kopi bisa meningkatkan tekanan darah?


Jawabannya adalah ya. Kopi bisa meningkatkan tekanan darah. Kalau begitu apakah kopi berbahaya? Jawabannya belum tentu. Mengapa demikian?

Kafein dalam kopi bermanfaat sebagai stimulan. Efek utama kafein terhadap sistem saraf pusat (otak) adalah meningkatkan keawasan (bagi orang awam: menghilangkan kantuk), sedangkan efek lainnya adalah meningkatkan detak jantung dan mengecilkan diameter pembuluh darah. Detak jantung yang meningkat dan mengecilnya diameter pembuluh darah  menyebabkan naiknya tekanan darah.

Namun, kafein dalam kopi hanya memiliki masa kerja yang singkat. Tubuh kita juga dapat mentoleransi kafein dalam kopi jika kita mengkonsumsi kopi secara teratur dalam jangka panjang (lebih dari 2 minggu). Itu berarti efek kerja kafein hanya berlangsung sementara dan tidak permanen. Biasanya efek peningkatan tekanan darah akibat kafein hanya dapat diamati dalam waktu 1 – 3 jam setelah minum kopi. Dan kalau kita minum kopi secara rutin, lama-lama efek peningkatan tekanan darah ini akan hilang dengan sendirinya. Penelitian lain membuktikan bahwa peningkatan tekanan darah ini hanya diamati pada orang-orang dengan penyakit hipertensi. Sedangkan pada orang sehat, tidak didapatkan peningkatan tekanan darah yang bermakna setelah minum kopi.

Lebih jauh lagi, sensitifitas orang-orang terhadap kafein berbeda-beda. Ada orang yang sangat sensitif terhadap kafein, dan ada yang tidak. Misalnya, ada orang yang setelah minum kopi tidak bisa tidur semalaman, tapi ada juga orang-orang yang setelah minum 1 cangkir kopi tubruk tetap bisa tidur lelap sampai pagi. Perbedaan sensitifitas ini juga dapat diamati pada efek peningkatan tekanan darah oleh kafein. Jadi, ada orang yang tekanan darahnya meningkat setelah minum kopi, ada juga yang tidak.

Bagaimana kita mengetahui sensitifitas kita terhadap efek kafein yang meningkatkan tekanan darah? Caranya mudah. Ukurlah tekanan darah Anda sebelum minum kopi. Lalu minumlah 1 cangkir kopi seperti yang biasa Anda minum. Kemudian ukurlah tekanan darah Anda 30 menit – 1 jam setelah Anda minum kopi. Jika ada peningkatan tekanan darah lebih dari 10 mmHg menunjukkan bahwa Anda sensitif terhadap kafein dalam kopi. Tapi ingat, tekanan darah juga bisa dipengaruhi oleh berat ringannya aktivitas kita. Maka, duduk santailah 5 menit sebelum tekanan darah Anda diukur. Dengan demikian, Anda bisa benar-benar tahu bahwa peningkatan darah yang terjadi memang karena efek kafein.

Namun, kopi juga memiliki manfaat kesehatan. Dalam jumlah yang tidak berlebihan, kopi bisa turut mencegah terjadinya stroke dan penyait jantung koroner. Selain mengandung kafein, kopi juga mengandung polifenol. Polifenol dalam kopi bisa menurunkan jumlah keping darah yang teraktivasi dalam darah. Keping darah yang teraktivasi, jika jumlahnya banyak, bisa menimbulkan sumbatan. Jika sumbatan ini terjadi pada pembuluh darah jantung terjadilah penyakit jantung koroner. Jika terjadi pada pembuluh darah otak, terjadilah stroke tipe sumbatan. Selain itu, polifenol dalam kopi bisa menurunkan kadar CRP dalam darah. Naiknya kadar CRP dalam darah adalah faktor resiko terjadinya penyakit jantung koroner. Jadi, jika kadar CRP turun, itu berarti resiko untuk terjadinya penyakit jantung koroner juga semakin menurun.

Jadi, apa yang bisa kita simpulkan? Jika Anda bukan seorang penderita darah tinggi, tidak memiliki penyakit lambung, tidak sensitif terhadap efek kopi, minumlah kopi dengan bersahaja. 1 – 2 cangkir sehari dapat bermanfaat sekaligus menyegarkan hari Anda. Sebaiknya jangan meminum lebih dari 5 cangkir kopi dalam sehari. Dan sebaiknya jangan minum kopi sebelum aktivitas yang dapat meningkatkan tekanan darah Anda, misalnya minum kopi sebelum berolahraga.
Bagaimana jika Anda penderita darah tinggi tetapi Anda adalah seorang penikmat kopi? Perlukah Anda berhenti minum kopi? Itu bergantung dari nilai tekanan darah Anda dan keinginan Anda sendiri. Jika tekanan darah Anda cukup tinggi ( 160/100 mmHg), berhentilah minum kopi. Jika tidak, cobalah uji seberapa sensitif Anda terhadap efek kopi. Jika Anda tidak sensitif, minumlah kopi dalam jumlah yang bersahaja. Dan jangan lupa, konsumsilah obat tekanan darah tinggi. Ingatlah tekanan darah tinggi yang tidak terkendali dapat merusak berbagai organ tubuh Anda. Sebagai pengingat terakhir, jika Anda meminum kopi, minumlah air putih dalam jumlah yang cukup. Karena meminum kopi tidak akan bisa memenuhi kebutuhan cairan harian Anda.

6 komentar:

  1. Terima kasih, dok. Papa saya kena hipertensi tapi dia suka sekali ngopi dan dia ngotot minum kopi. Info dari dokter sangat membantu ...

    BalasHapus
  2. Terima kasih. Senang bisa membantu ... :)

    BalasHapus
  3. Sya ada hipertensi blh tdk minum penurun berat badan green coffee? Thanks..

    BalasHapus
  4. Saya senang skali ada tny jwb dg dokter on line sangat membantu

    BalasHapus
  5. Saya senang skali ada tny jwb dg dokter on line sangat membantu

    BalasHapus
  6. usia saya 36 thn sdh 4 tahun ini sakit tensi oaling tinggi 160/100 dan stabil 130/80 ttp minum onat dan minum kopi hitam 3 cangkir sehari saya sulit berhenti ngopi. apakah kopi bisa pengaruh je kandung jemih? sialnya saya saat ini sering sakit pinggang kanan makasi jawabannya dok

    BalasHapus

Silakan mengomentari blog kami dan silakah mengajukan pertanyaan apa saja. Kami akan berusaha menanggapi dengan baik.